Seorang calon ibu yang akan bersalin, biasanya akan dimulai dengan rasa mulas pada perut yang diakibatkan gerakan kontraksi pada otot-otot uterus. Rasa yang tidak menyenangkan dan membuat sakit seorang calon ibu. Kemudian, untuk mempersiapkan jalan keluar bagi bayi, leher rahim mulai menipis, melunak dan merenggang juga ditambah dengan membesarnya vagina. Bersamaan dengan membesarnya leher rahim dan vagina, selaput ketuban pecah dan menjadi penanda, bayi harus segera keluar.
Sebagai
tenaga untuk mendorong bayi, rahim mulai menciut dan berkontraksi yang
akan membantu bayi keluar. Calon ibu juga harus membantu besarnya tenaga
dorongan agar bayi dapat segera keluar. Pada persalinan normal, seorang
calon ibu mengejan agar kelahiran bayi yang ditunggu-tunggu dapat
terjadi.
Penyebab rahim yang menciut
dan perenggangan leher rahim dipicu oleh 2 hal. Pertama, dihasilkannya
hormon oksitosin yang diproduksi otak dalam jumlah yang besar. Faktor
kedua adalah berhentinya hormon progesteron dari plasenta sehingga rahim
mulai berkontraksi dan akan mendorong bayi keluar.
Setelah
bayi keluar, bayi harus mengalami perubahan lingkungan yang sangat
berbeda dari tempat tinggal sebelumnya di dalam rahim. Jika sebelumnya
paru-paru janin pada rahim berisi air ketuban, kini setelah lahir,
paru-paru bayi harus diisi dengan udara agar dapat bernapas. Untuk
mengisi paru-parunya dengan udara, bayi harus menangis dan ini menjadi
tangisan pertama yang menentukan.
Menjalani proses persalinan,
walaupun dalam waktu yang relatif singkat akan menjadi pengalaman yang
tidak terlupakan, mendebarkan sekaligus membahagiakan karena inilah
proses untuk kehadiran sang buah hati. Agar dapat menjalankan proses persalinan
dengan lancar, kesehatan ibu dan beberapa prosedur perlu diketahui
calon ibu. Maka, sangatlah penting untuk tetap menjaga kesehatan dan
menyantap makanan yang bergizi untuk menyambut kehadiran bayi Anda.[
Tidak ada komentar:
Posting Komentar