Para
ilmuwan Institute for Clinical and Experimental Medicine di Praha
membagi 54 partisipan pasien diabetes tipe 2 yang berusia 30 hingga 70
tahun ke dalam dua grup, masing-masing beranggotakan 27 orang.
Partisipan di grup pertama menjalani pola diet makan enam kali sehari,
sedangkan partisipan di grup kedua hanya makan dua kali sehari. Dua
jenis diet tersebut mengandung kalori yang sama, yakni 1.700 kalori per
hari.
Partisipan di grup kedua makan
di antara pukul 06.00 dan 10.00 serta di antara pukul 12.00 dan 16.00,
sedangkan partisipan di grup pertama bebas makan sepanjang hari.
Ternyata, bobot partisipan di grup kedua turun 1,4 kilogram lebih banyak
ketimbang peserta di grup pertama. Lingkar pinggang mereka juga
berkurang 4 sentimeter lebih banyak ketimbang partisipan di grup pertama
yang makan enam kali sehari.
“Pasien-pasien
itu takut mereka akan kelaparan pada malam hari, tetapi rasa lapar itu
ternyata tak terlalu mendera karena mereka sudah makan sampai puas.
Sedangkan mereka yang makan enam kali sehari justru tidak merasa puas.
Ini cukup mengejutkan,” tutur Dr Hana Kahleova, pimpinan tim peneliti
dari Institute for Clinical and Experimental Medicine.
Level
gula darah partisipan di kelompok kedua juga turun lebih signifikan
dibanding partisipan di grup pertama. Dr Kahleova merasa puas dengan
hasil studinya. Ia mengatakan bahwa pola diet ini juga dapat diterapkan
pada mereka yang tidak memiliki diabetes tetapi ingin menurunkan berat
badan.
Menyoal
hasil penelitian ini, Dr Richard Elliott, peneliti di komunitas
peneliti diabetes Inggris menuturkan bahwa studi ini memberikan bukti
tambahan bahwa makan lebih jarang dengan porsi yang lebih besar ternyata
lebih efektif dibanding sering makan dalam porsi kecil. Meski demikian,
ia menuturkan masih diperlukan studi yang lebih besar dalam rentang
waktu lebih panjang.
“Akan tetapi,
studi yang lebih besar dalam periode yang lebih panjang masih dibutuhkan
untuk mendukung penelitian ini, sebelum kami bisa membuat perubahan
pada saran diet untuk pasien diabetes tipe 2,” ungkapnya seperti
dilansir BBC dan ditulis pada Sabtu (17/5/2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar